Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS tudung untuk kaum pria. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Tudung kepala untuk kaum pria: PECI: Penutup kepala, dipakai di kepala oleh pria Indonesia: KOKO: Baju yang indentik dengan busana
Ilustrasi Tudung Kepala untuk Kaum Pria. Foto _feykaryuzaily by Pernahkah kamu menggunakan tudung kepala untuk kaum pria terbuat dari beludru atau songkok? Tudung songkok atau kopiah awalnya digunakan sebagai pakaian pasukan khusus Bhayangkara, dicatat dalam Hikayat Banjar yang ditulis pada atau tidak lama setelah tahun 1663. Songkok direkam dalam catatan kosakata Italia-Melayu buatan Antonio Pigafetta tahun 1521 terbit tahun 1524 sebagai songkok juga dipakai oleh tentara dan polisi Malaysia dan Brunei pada upacara-upacara tertentu. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai songkok dalam pakaian adat Mengenai Tudung Kepala untuk Kaum PriaIlustrasi Tudung Kepala untuk Kaum Pria. Foto muhammedweb by peci, atau kopiah merupakan topi yang banyak sekali dipakai di Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan, paling umum di kalangan pria Muslim. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, songkok adalah penutup kepala untuk kaum pria yang terbuat dari bahan kain dari buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia yang ditulis oleh Navita Kristi, dkk 2012 21, songkok juga digunakan pada pakaian adat pria Provinsi Kepulauan Riau. Pakaian adat tersebut terdiri dari teluk belanga atasan, celana, kain sampan, dan songkok atau penutup kain sampan memiliki warna dan corak yang sama dengan baju atasannya. Pakaian adat ini disebut dengan baju melayu teluk belanga. Sementara pakaian adat perempuan berupa baju kurung, kain, dan selendang yang disampirkan di bahasa Inggris, songkok diistilahkan dengan skull cap yang berfungsi untuk menutupi setengah lingkaran pada bagian atas kepala seseorang. Namun karena sulitnya pelafalan dan pengaruh penjajahan wilayah Melayu yang dulunya sebagian besar dikuasai oleh songkok disebut di semenanjung Melayu seperti yang kita kenal saat sekarang ini, sedangkan di Jawa disebut kopiah atau kopeah. Songkok juga dikenal luas di Indonesia sebagai peci, meskipun bentuk yang lebih elips dan kadang-kadang jawaban mengenai tudung kepala untuk kaum pria dalam pakaian adat Indonesia. Semoga informasi di atas bermanfaat! CHL
Jadi pria, yang lebih dahulu diciptakan, mendapat kedudukan sebagai kepala. Pria tidak menggunakan tudung kepala sewaktu "berdoa atau bernubuat" karena, sehubungan dengan kekepalaan, pria adalah 'gambar Allah', tidak mempunyai kepala jasmani dalam hal-hal yang berkaitan dengan keluarganya. Tetapi, jika seorang wanita "berdoa atau
Kapan dan mengapa seorang wanita Kristen harus mengenakan tudung kepala sehubungan dengan ibadatnya? Mari kita bahas apa yang rasul Paulus tulis di bawah ilham tentang pokok ini. Ia memberikan pedoman yang kita butuhkan untuk dapat membuat keputusan yang benar, yang akan menghormati Allah. 1 Korintus 113-16 Paulus mengungkapkan tiga hal yang perlu dipertimbangkan 1 kegiatan yang mengharuskan seorang wanita mengenakan tudung kepala, 2 situasi yang mengharuskannya melakukan hal itu, dan 3 alasan dia menerapkan standar ini. Kegiatan. Paulus menyebutkan dua kegiatan berdoa dan bernubuat. Ayat 4, 5 Doa, tentu, adalah komunikasi yang bersifat ibadat kepada Yehuwa. Dewasa ini, bernubuat dapat diterapkan untuk kegiatan mengajarkan hal-hal berdasarkan Alkitab, yang dilakukan seorang pelayan Kristen. Tetapi, apakah Paulus menyatakan bahwa seorang wanita harus selalu mengenakan tudung kepala apabila ia berdoa atau mengajarkan kebenaran Alkitab? Tidak. Situasinya menentukan hal itu. Situasi. Kata-kata Paulus menyatakan dua situasi, atau lingkup kegiatan​—keluarga dan sidang. Ia mengatakan, ”Kepala dari seorang wanita adalah pria; . . . setiap wanita yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung mempermalukan kepalanya.” Ayat 3, 5 Dalam keluarga, suami adalah orang yang Yehuwa tetapkan sebagai kepala atas istri. Jika istri tidak mengakui wewenang suaminya sebagaimana layaknya, ia akan mempermalukan suaminya jika ia melaksanakan tanggung jawab yang Yehuwa berikan kepada sang suami. Misalnya, kalau ia sampai harus memandu pelajaran Alkitab sewaktu suaminya sedang berada di situ, ia akan mengakui wewenang suaminya dengan mengenakan tudung kepala. Ia akan melakukan hal itu, entah suaminya sudah terbaptis atau tidak, karena suami adalah kepala Jika seorang wanita berdoa atau mengajar sewaktu putranya yang di bawah umur namun terbaptis ada di situ, wanita itu juga akan mengenakan tudung kepala, bukan karena putranya adalah kepala keluarga, tetapi karena wewenang yang diberikan kepada anggota pria yang terbaptis di sidang Kristen. Paulus menyebutkan situasi di sidang, dengan mengatakan, ”Jika seseorang tampaknya membantah oleh karena suatu kebiasaan lain, kami tidak mempunyai kebiasaan lain, demikian juga sidang-sidang jemaat Allah.” Ayat 16 Di sidang Kristen, kekepalaan dikaruniakan kepada pria terbaptis. 1 Timotius 211-14; Ibrani 1317 Hanya kaum pria yang dilantik sebagai penatua dan hamba pelayanan, disertai tanggung jawab dari Allah untuk memelihara kawanan Allah. Kisah 2028 Tetapi kadang-kadang, karena keadaan, seorang wanita Kristen bisa jadi diminta melaksanakan tugas yang biasanya dilakukan oleh pria terbaptis yang memenuhi syarat. Misalnya, ia mungkin perlu memimpin pertemuan untuk dinas lapangan karena tidak ada pria terbaptis yang memenuhi syarat. Atau, bisa jadi ia memandu pelajaran Alkitab di rumah yang telah diatur sebelumnya yang dihadiri seorang pria Karena kegiatan itu sebenarnya adalah bagian dari fungsi sidang Kristen, ia akan mengenakan tudung kepala untuk mengakui bahwa ia melaksanakan tugas yang biasanya diberikan kepada pria. Sebaliknya, banyak segi dalam ibadat tidak mengharuskan seorang saudari mengenakan tudung kepala. Misalnya, jika ia memberikan komentar di perhimpunan, melakukan pelayanan dari rumah ke rumah bersama suaminya atau pria lain yang terbaptis, atau memberikan pelajaran Alkitab kepada anak-anaknya yang belum terbaptis atau berdoa bersama mereka. Memang, mungkin timbul pertanyaan lain, dan jika seorang saudari merasa tidak pasti akan suatu hal, ia bisa melakukan riset Jika ia tetap merasa tidak pasti dan jika hati nuraninya menggerakkan dia untuk mengenakan tudung kepala, hal itu tidak salah, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar di atas. Alasan. Di ayat 10 kita menemukan dua alasan seorang wanita Kristen akan memenuhi tuntutan ini, ”Wanita sepatutnya mengenakan tanda wewenang di atas kepalanya oleh karena para malaikat.” Pertama, perhatikan istilah ”tanda wewenang”. Wewenang siapa? Mengenakan tudung kepala adalah cara seorang wanita menunjukkan bahwa ia mengakui wewenang yang Yehuwa berikan kepada pria terbaptis di sidang. Jadi, ia menyatakan kasih dan keloyalannya kepada Allah Yehuwa. Alasan kedua ditemukan pada kata-kata ”oleh karena para malaikat”. Apa pengaruhnya atas makhluk-makhluk roh yang perkasa itu jika seorang wanita mengenakan tudung kepala? Para malaikat ingin melihat bahwa wewenang Allah diakui di seluruh organisasi Yehuwa, di surga dan di bumi. Mereka juga mendapat manfaat dari teladan manusia yang tidak sempurna dalam hal ini. Hal ini jelas, karena mereka juga harus tunduk kepada pengaturan Yehuwa​—ujian yang tidak berhasil dilalui banyak malaikat di masa silam. Yudas 6 Nah, para malaikat mungkin melihat ada seorang wanita Kristen yang lebih berpengalaman, mempunyai lebih banyak pengetahuan, dan lebih cerdas daripada seorang pria terbaptis di sidang; tetapi, wanita itu bersedia memperlihatkan ketundukan kepada wewenang saudara tersebut. Adakalanya, wanita itu adalah seorang Kristen terurap yang belakangan akan menjadi salah satu di antara sesama waris bersama Kristus. Ia akhirnya akan melayani dengan kedudukan yang bahkan lebih tinggi daripada para malaikat dan memerintah bersama Kristus di surga. Benar-benar teladan bagi para malaikat! Sesungguhnya, alangkah besar hak istimewa yang dimiliki semua saudari, yaitu dengan rendah hati memperlihatkan ketaatan melalui keloyalan dan ketundukan mereka di hadapan jutaan malaikat yang setia!
Cewekcantik pake tengtop ungu siap ngentot. 03.07.2022 · baju kurung bertudung romen. 04.07.2022 · awek baju kurung melancap pakai dildo. Pria dan wanita menggunakan penutup dan hiasan kepala. 27.12.2019 · wanita akan menggunakan baju kurung berbahan sutra atau beludru, serta mahkota paksian.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk SONGKOK Tudung kepala untuk kaum pria PECI Penutup kepala, dipakai di kepala oleh pria Indonesia POMADE Minyak rambut yang kental, berbau harum yang biasa digunakan kaum pria KAIL, KAIL-KAIL Rasa sakit pd tenggorokan ketika menelan; ketulangan di tenggorokan; pancingan barang tenunan yang dikenakan untuk pakaian atau maksud lain; - b... TALI ...yu yang akan digergaji; 2 tali pd batu anting; - tudung 1 tali pd tudung; 2 cambang tipis yang sampai di bawah agu; - tunda tali untuk menghela prah... TOPI Tudung kepala CAPING Tudung kepala berbentuk kerucut SARUNG Yang digunakan pria saat salat TOPI CETOK Tudung kepala seperti dipakai penunggang kuda UNISEKS Bisa digunakan oleh pria maupun wanita UDENG Ikat kepala pria Jawa & Bali BANTAL Alas kepala yang digunakan saat tidur CIPUT Penutup kepala yang digunakan sebagai dasar jilbab KOKO Baju yang indentik dengan busana muslim kaum pria TEUKU Gelar bangsawan untuk kaum pria dari suku Aceh GUILLOTINE Alat pemenggal kepala yang pernah digunakan di Perancis CEPIAU Tudung kepala; topi seperti yang dipakai penunggang kuda KERUDUNG Tudung lampu dsb; kain penutup kepala muka; cadar; BLANGKON Tutup kepala tradisional Jawa untuk pria dibuat dari batik TENGKULUK Penutup kepala yang biasa digunakan oleh perempuan-perempuan di Jambi HELM ... proyek digunakan para pekerja proyek untuk melindungi kepala LULUR Salah satu cara perawatan kulit yang biasa digunakan kaum perempuan TURUNKANSEWATANAH Isu yang seriing digunakan oleh pki untuk menghasut kaum tani SERUPUT Perdu, digunakan untuk mengobati sakit kepala dan sakit perut; Rungia laxiflora TERENDAK Tudung besar penutup kepala dibuat dari rotan, bambu, dsb yang dianyam
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS tudung kepala until pria. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Tudung kepala untuk kaum pria: TOPI: Dipakai Di Kepala: CAPING: Tudung kepala berbentuk kerucut: UDENG: Ikat kepala; destar: TOPI Apa itu tudung kepala? tudung kepala adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian tudung kepala adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? tudung kepala penutup kepala seperti terendak, cepiau, topi; 2 selubung muka selubung kepala tudung muka Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “tudung kepala” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata tudung kepala artinya apaan sih? apa maksud perkataan tudung kepala apa terjemahan dalam bahasa Indonesia
Memangpada KHK 1917 kan. 1262, 2 dikatakan bahwa pria dalam ibadah tidak perlu memakai tutup kepala, kecuali keadaan- keadaan khusus yang menentukan sebaliknya, dan perempuan harus mengenakan tutup kepala dan berpakaian sopan, terutama ketika mereka mendekati altar Tuhan.
TUDUNG KEPALA Di kalangan orang Ibrani, tutup kepala tidak begitu ditonjolkan sebagai salah satu perlengkapan pakaian yang dikenakan sehari-hari. Jika perlu, adakalanya rakyat jelata memakai mantel atau jubah sebagai tutup kepala. Namun, tudung kepala yang indah sering kali dikenakan oleh pria-pria yang menduduki jabatan resmi, juga oleh pria maupun wanita pada perayaan atau peristiwa khusus. Imam-imam Israel memiliki model tutup kepala yang sudah ditetapkan.—Kel 284, 39, 40; lihat MAHKOTA; PAKAIAN. Jenis-Jenis Tudung Kepala dalam Kitab-Kitab Ibrani. Tutup kepala pertama yang disebutkan dalam Alkitab adalah kain kepala yang Ribka kenakan ketika ia bertemu dengan Ishak. Kej 2465 Kata Ibrani yang digunakan di ayat itu adalah tsaʽifʹ, yang di ayat-ayat lain diterjemahkan menjadi ”selendang”.—Kej 3814, 19. Serban Ibr., mitsneʹfeth imam besar terbuat dari linen halus dan dililitkan pada kepala, di bagian depannya terdapat lempeng emas yang diikat dengan tali biru. Kel 2836-39; Im 164 Tutup kepala yang indah milik imam-imam bawahan juga ’dililitkan’ pada kepala, tetapi untuk tudung kepala mereka kata Ibrani lain mighbaʽahʹ digunakan, yang menunjukkan bahwa bentuknya berbeda dan mungkin tidak serumit serban imam besar. Selain itu, tutup kepala imam bawahan tidak memiliki lempeng emas.—Im 813. Ayub menyebutkan serban dalam arti kiasan, menyamakan keadilannya dengan sebuah serban. Ayb 2914; bdk. Ams 19; 47-9. Kaum wanita kadang-kadang memakai serban. Yes 323 Di ayat-ayat ini kata Ibraninya adalah tsanifʹ. Kata itu digunakan dalam ungkapan ”serban kerajaan” di Yesaya 623, dan di Zakharia 35, untuk tutup kepala imam besar. Peʼerʹ, yang tampaknya mirip serban, dikenakan oleh pengantin laki-laki Yes 6110 dan menjadi simbol sukacita. Yes 613; bdk. Yeh 2417, 23. Kata ini juga digunakan untuk tudung kepala wanita Yes 320 dan untuk tudung kepala imam-imam.—Yeh 4418. Ikat kepala Ibr., syevisimʹ kelihatannya terbuat dari jalinan kain. Yes 318 ”Serban berliontin” Ibr., tevulimʹ yang menurut uraian Yehezkiel terdapat pada kepala para pejuang Khaldea bisa jadi berwarna-warni dan banyak hiasannya.—Yeh 2314, 15. Tiga pemuda Ibrani rekan Daniel, yang berpakaian lengkap dan bahkan mengenakan topi, dilemparkan ke dalam tanur Nebukhadnezar. Topi yang mereka kenakan itu mungkin adalah petunjuk gelar atau pangkat mereka. Ada yang beranggapan bahwa topi tersebut berbentuk kerucut.—Dan 321. Tutup Kepala pada Zaman Dahulu dan Zaman Modern. Kebanyakan gambar ukiran pada monumen dan relief di Mesir, Babilon, dan Asiria menggambarkan situasi peperangan dan perburuan, atau istana atau kuil. Akan tetapi, orang Mesir khususnya memiliki cukup banyak gambar tentang pekerja-pekerja yang menangani berbagai benda seni dan keterampilan. Pada gambar-gambar tersebut para raja, pemimpin, dan bangsawan diperlihatkan mengenakan berbagai macam tudung kepala, sedangkan rakyat jelata sering kali digambarkan tanpa tutup kepala, atau kadang-kadang memakai tutup kepala yang agak ketat. Bentuk tudung kepala yang sangat mirip dengan yang ada di Timur Tengah sekarang adalah kaffiyeh, yang dikenakan oleh orang Badui. Tudung itu terdiri dari sehelai kain persegi yang dilipat sehingga tiga ujungnya terjuntai di punggung dan bahu. Tudung ini diikatkan pada kepala dengan seutas tali sehingga hanya wajah yang kelihatan sedangkan kepala dan leher terlindung dari sinar matahari dan angin. Kemungkinan besar tutup kepala seperti itu dikenakan oleh orang-orang Ibrani pada zaman dahulu. Sebagai Tanda Ketundukan. Selain sebagai salah satu perlengkapan pakaian, tudung kepala memiliki makna rohani yang penting di kalangan hamba Allah yang berkaitan dengan kekepalaan dan ketundukan. Rasul Paulus menguraikan prinsip kekepalaan yang ditetapkan Allah yang berlaku dalam sidang Kristen, dengan mengatakan, ”Kepala dari setiap pria adalah Kristus; selanjutnya kepala dari seorang wanita adalah pria; selanjutnya kepala dari Kristus adalah Allah.” 1Kor 113 Paulus menekankan bahwa apabila seorang wanita berdoa atau bernubuat di dalam sidang, ia hendaknya mengenakan tudung kepala sebagai ”tanda wewenang”, yang menunjukkan bahwa ia mengakui kekepalaan pria dan tunduk kepada wewenang teokratis yang patut. 1Kor 114-6, 10 Tidak diragukan hal itu juga menjadi kebiasaan para nabiah zaman dahulu, seperti Debora Hak 44 dan Hana Luk 236-38, sewaktu mereka bernubuat.—Lihat RAMBUT. Sebaliknya, sang rasul memperlihatkan bahwa pria hendaknya tidak mengenakan tudung kepala sewaktu memimpin di hadapan sidang jemaat, misalnya sewaktu berdoa atau bernubuat. Itulah kedudukan normal seorang pria di bawah penyelenggaraan Allah. Apabila pria mengenakan tudung kepala dalam kasus-kasus itu, ia akan mempermalukan kepalanya sendiri. Selain itu, jika ia melakukan hal itu ia tidak menunjukkan respek kepada Yesus Kristus sebagai kepalanya maupun kepada Kepala Tertinggi, Allah Yehuwa, karena pria adalah ”gambar dan kemuliaan Allah”, yang semula diciptakan sebagai wakil Allah di bumi. Pria hendaknya tidak mengaburkan fakta itu dengan mengenakan tudung kepala. Pria diciptakan pertama, sebelum wanita; wanita ”berasal dari pria” dan diciptakan ”demi kepentingan pria”. Sifat-sifat wanita merupakan ungkapan kehormatan dan martabat pria, sama seperti sifat-sifat pria merupakan cerminan kehormatan dan martabat Allah. Oleh karena itu, wanita Kristen hendaknya dengan senang hati mengakui kedudukannya yang lebih rendah dengan memperlihatkan kesahajaan dan ketundukan; ia juga hendaknya bersedia mempertunjukkan sifat itu secara terang-terangan dengan mengenakan kerudung atau bahan lain sebagai tudung kepala. Ia hendaknya tidak berupaya merebut kedudukan pria, tetapi sebaliknya menjunjung kekepalaan pria.—1Kor 114, 7-10. Pada waktu sang rasul menulis surat kepada orang-orang Kristen di Korintus, mereka ini tinggal di antara orang Eropa dan Semitik, yakni orang-orang yang tidak membuat perbedaan alami dalam hal panjang rambut pria dan wanita. Budak-budak wanita dan orang-orang yang kedapatan melakukan percabulan atau perzinaan dicukur rambutnya. Dalam suratnya Paulus menarik perhatian kepada rambut panjang alami milik kaum wanita di sidang itu, dan menyebutnya sebagai pengingat tetap dari Allah bahwa kodrat wanita adalah untuk tunduk kepada pria. Oleh sebab itu, wanita hendaknya mengakui hal ini sewaktu melakukan apa yang biasanya menjadi tugas pria dalam sidang Kristen, dan ia hendaknya mengenakan semacam tudung kepala di samping rambut alaminya. Dengan demikian, ia akan memperlihatkan bahwa ia mengakui prinsip kekepalaan yang ditetapkan Allah dan bahwa ia membedakan antara kegiatan normalnya sehari-hari dan tugas-tugas khusus yang dilaksanakan dalam sidang, misalnya sewaktu tidak ada pria yang memenuhi syarat, atau sewaktu ia mengajar orang-orang lain secara pribadi dalam suatu forum resmi berupa pengajaran Alkitab yang dihadiri oleh suaminya atau anggota pria dari sidang.—1Kor 1111-15. Guna memberikan alasan yang jitu kepada sidang Allah agar mengikuti prosedur tersebut, sang rasul menunjuk kepada para malaikat Allah, yang ”diutus untuk melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan”. Ibr 113, 14 Pribadi-pribadi roh yang perkasa itu berminat dan peduli akan terjaganya kedudukan orang Kristen dalam penyelenggaraan Allah sehingga tatanan teokratis dan ibadat murni dapat terus terpelihara di hadapan Allah.—1Kor 1110. Kita dapat memahami dengan lebih baik perlunya nasihat itu bagi sidang di Korintus zaman dahulu apabila kita tahu bahwa pada waktu itu merupakan kebiasaan umum bagi kaum wanita untuk selalu berkerudung di depan umum. Hanya orang-orang bertingkah laku bebas yang tidak berkerudung. Dan imam wanita kafir di kuil-kuil tampaknya ikut-ikutan menyingkirkan kerudung mereka dan membiarkan rambut mereka tergerai acak-acakan sewaktu mengaku mendapat ilham ilahi. Praktek semacam itu dalam sidang Kristen akan mendatangkan aib dan cemooh atas penyelenggaraan Allah Yehuwa berupa kekepalaan dan ketundukan. Paulus mengakhiri argumennya dengan mengatakan bahwa sekalipun ada orang yang membantah oleh karena suatu kebiasaan mana pun selain kebiasaan yang telah Paulus tetapkan, sidang hendaknya mengikuti nasihat sang rasul sehubungan dengan mengenakan tutup kepala. Dengan demikian, instruksi tersebut dapat diterapkan dalam sidang Kristen di mana-mana dan kapan pun.—1Kor 1116. Orang-orang Ibrani pada zaman dahulu mengenakan tudung kepala tidak saja sebagai perlengkapan pakaian tetapi mereka juga akan menutupi kepala sebagai tanda berkabung. 2Sam 1530; Yer 143 Kaum wanita juga memperlihatkan kesahajaan dengan cara demikian. Tidak lama sebelum Ribka bertemu Ishak, ia ”mengambil kain kepala dan menutupi dirinya”, tampaknya sebagai lambang dari ketundukannya kepada Ishak sebagai orang yang akan menjadi suaminya.—Kej 2465; lihat KEKEPALAAN. Pakaianupacara adat pria Riau memakai baju gunting cina atau baju pesak sebelah dengan kain sarung atau celana, baju kurung leher tulang belut atau cekak musang dengan celana, dan kain samping dari bahan songket yang digunakan untuk menutupi celana hingga sebatas lutut. Bagian kepalanya mengenakan peci atau songkok sebagai penutup kepala. Pada acara formal atau perhelatan kaum pria mengenakan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENGANTARPada waktu terakhir ini, dunia maya dihebohkan perkara atribut suatu agama untuk peraturan di sekolah negeri, sampai dari polemik akhirnya keluar SK tiga Menteri. Polemik dari alasan bernalar sampai tak bernalar seperti penggunaan atribut agama tsb yaitu jilbab atau kerudung penutup kepala wanita dapat menurunkan jumlah penderita yang terjangkit demam berdarah. Kemudian muncul ayat alkitab 1 Korintus 116 TB Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya, Yang digunakan sebagai argumentasi bahwa sebenarnyalah umat kristiani juga tidak menjadi masalah mematuhi aturan pemakaian jilbab karena ada perintah di kitabnya. Beberapa umat awam kristiani juga sempat bingung pula dengan argumentasi ini, bahkan argumentasi diperkuat dengan adanya beberapa mazhab atau denominasi kristiani yang ada tradisi penggunaan jilbab tsb, bahkan diperkuat dengan informasi kehidupan kristiani di negara Arab atau Timur Tengah yang wanitanya menggunakan jilbab. Yang jadi masalah bagi umat kristiani jilbab bukan hal yang wajib, dan tidak semua mazhab atau denominasi Kristen, kaum wanitanya menggunakan jilbab. Bila kita mau menalar dan berpikir sehat, Menggunakan atribut keagamaan baik itu jilbab salib dll adalah hak seseorang bukanlah kewajiban, sangatlah mengecilkan arti iman, ketika keimanan seseorang dikaitkan dengan atribut keagamaan yang digunakan, perwujudan keimanan adalah tindakan hidup dalam kehidupan seseorang bukan pada atribut agama yang digunakan, karenanya yang menyelamatkan seseorang dihadapan Allah nya adalah wujud tindakan hidupnya yang mencerminkan keimanannya pada Allah, atribut agama tidak menyelamatkan seseorang. Atribut agama hanyalah penanda tapi bukan wujud apa yang diimaninya, sekolah negeri harusnya netral, bahkan orang Islam pun kalau gak mau berjilbab di sekolah negeri harusnya juga tidak apa-apa. Beberapa pendapat dan telaah dari dozen tamu mata kuliah islamologi yang berasal dari beberapa pesantren, melatar belakangi pemikiran bahwa umat kristiani awam haruslah mengetahui kenapa jilbab atau kerudung penutup kepala wanita, sebetulnya tidaklah hal yang wajib baik bagi golongan islam maupun kristiani. Uniknya, latar belakang ketidak wajiban pemakaian jilbab atau kerudung penutup kepala wanita baik bagi umat Kristiani maupun Islam memiliki kemiripan alasan dan dasar JILBAB TAK LAGI WAJIB BAGI UMAT KRISTIANI Bagaimana memahami pemahaman Rabbi Saul pada 1 Korintus 11 2-16? Jikalau seorang wanita mau berkerudung, akanlah dia melakukannya untuk kemuliaan Tuhan. Hal yang demikian tidak dilarang, namun juga tidak diwajibkan. Pada zaman Paulus, wanita menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang wanita. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat; kaum pria tidak menghormati wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan dirinya di depan umum secara memalukan. Demikianlah, tudung itu berfungsi sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan kewanitaannya sebagaimana Allah telah menciptakannya. Prinsip di balik pemakaian tudung ini sampai sekarang pun masih diperlukan. Seorang wanita Kristen harus berdandan dengan sopan dan dengan hati-hati, mengenakan pakaian yang pantas dan bermartabat sehingga ia dapat pergi ke mana saja dengan aman dan hormat. Ketika seorang wanita berdandan dengan sopan dan pantas bagi kemuliaan Allah, dia mempertinggi tingkat martabat dan kelayakannya sendiri yang telah dikaruniakan oleh Rasul Paulus kepada umat di Korintus 1 Korintus 11 2-16 ini dilatar belakangi pertikaian umat di Korintus tentang pakaian dalam upacara liturgi. Rasul Paulus mengkritik pertengkaran itu dengan nasihat yang mendasarkan kepada budaya setempat, yaitu kebiasaan menggunakan tudung bagi perempuan. Atas dasar itu, Gereja melalui Kitab Hukum Kanonik 1262 bahwa perempuan wajib memakai mantilla dalam upacara liturgi sebagai suatu tradisi. Tradisi ini berlangsung cukup lama Padahal dari segi umur, Kristen Ortodoks Suriah, lebih tua dari Islam. Paulus udah menginjil ke Damsyik pada awal Masehi, Islam baru muncul pada abad 7 Masehi. Jilbab adalah tudung kepala yang digunakan oleh para waum wanita yang mana bertujuan untuk menutupi kepala dan rambutnya. Penggunaan jilbab sendiri identik dengan wanita yang beragama islam, di Negara yang memiliki beragam agam di dalamnya seperti Indonesia pemandangan dimana banyaknya wanita terutama kaum Muslim mengenakan jilbab bukan lagi hal yang aneh. Jilbab bagi mereka berfungsi untuk menutupi aurat yang ada pada tubuh mereka. Perlu diketahui sebenarnya jilbab tidak hanya di pakai oleh wanita kaum Islam saja namun pada wanita dalam kaum percaya juga menggunakan jilbab atau tudung kepada ini. Mungkin hal ini jarang nampak karena jarangnya wanita yang menggunakannya karena berbagai alasan lainnya, namun bagaimana sebenarnya jilbab menurut Kristen itu sendiri, berikut terdapat pandangan dan hukumannya terhadap jilbab menurut Kristen Pandangan orang percaya dalam menyingkapi atau menanggapi sesuatu hal yang ada haruslah berdasarkan firman Allah itu sendiri yakni terdapat dalam Alkitab. Beberapa ayat yang terdapat dalam Alkitab juga turut memberikan pandangan bagaimana seharusnya kaum percaya dalam menanggapi jilbab menurut Kristen ini. Pandangan jilbab menurut Kristen yakni Bertudung kepala atau berjilbab merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan pada jaman dahulu dan hal ini juga dapat ditemukan dalam Alkitab. Menutup kepala harus dilakukan oleh wanita karena untuk menjaga agar rambutnya yang panjang tidak terlihat apalagi ketika berdoa kepada Allah. Dalam 1 koristus 11 4-6 mengatakan “ tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung , menghina kepalanya. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya”. Kenapa hanya kaum wanita saja yang harus menggunakan tudung kepala dan bagi kaum pria jika hal ini dilakukan adalah penghinaan? Semua ini kembali kepada posisi antara Allah, pria dan wanita. Seperti yang diketahui sejak semula Allah menciptakan laki-laki terlebih dahulu dan perempuan kemudian guna menemani Adam di taman eden agar tidak merasa sendiri. Kepala dari tiap laki-laki ialah Kristus dan kepala dari perempuan adalah laki-laki serta kepala dari Kristus adalah Allah sendiri, oleh karena itu wanita perlu menggunakan tudung sebagai penghormatan atas kedudukan laki-laki dan Kristus yang dikepalai oleh menurut Kristen juga dijelaskan dalam 1 Korintus 11 13-15 yakni “Pertimbangkanlah sendiri patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung”. Wanita yang tidak berjilbab atau bertudung selama ini terkadang di anggap sebelah mata karena tidak mematuhi ajaran agama atau kebiasaan yang diajarkan kepadanya. Kata alam sendiri menyatakan bahwa pada kodratnya wanita yang memiliki rambut panjang dijadikan sebagai penudungnya, hal ini bukan peraturan Allah ataupun peraturan para rasul. Untuk memahami jilbab menurut Kristen haruslah menggunakan kuasa roh kudus agar kita dapat dengan mudah memahaminya, memang terdengar membingungkan mengenai perkara ini jika di pikirkan kembali. Namun sekali lagi kita diingatkan bahwa laki-laki tidak boleh bertudung karena kepalanya haruslah memancarkan cahaya Kristus sedangkan perempuan di wajibkan untuk bertudung karena untuk menjaga dan menghargai kepalanya yakni laki-laki. Jilbab menurut Kristen jika tidak diterapkan apakah akan mendapatkan hukuman? Memang saat ini banyak gereja-gereja yang tidak menerapkan bagi jemaatnya terutama kaum perempuan untuk menurutup kepalanya atau dengan kata lain bertudung. Istilah penggunaan kata jilbab sangat jarang didengar karena biasanya gereja menggunakan kata tudung atau penutup kepala. Meskipun demikian terdapat beberapa gereja yang mengajarkan kepada jemaat wanita untuk menerapkan prinsip ini, seperti menggunakan tudung kepala saat sedang melakukan ibadah perjamuan kudus. Meskipun demikian hal ini tidaklah wajib hukumnya karena segala sesuatu yang dilakukan haruslah dengan iman dan kebenaran akan kasih Tuhan. Kasih tidak mungkin akan menghukum melaikan akan memberikan pengertian dan pemahaman yang sejati. Sejatinya pengunaan jilbab atau tudung kepala haruslah bermula dari keinginan hati pribadi bukan karena aturan, tata cara ibadah atau hal lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui jika kita bekerja haruslah bekerja untuk Tuhan demikian pula dengan perkara jilbab ini. Jika kita ingin fokus kepada Tuhan yang mana ini berasal dari keinginan hati karena merasakan hadirat Tuhan maka lakukanlah. Kasih itu tidak menuntu balas, kasih itu baik dan pengertian dan kasih adalah Yesus Kristus .Menggunakan atribut keagamaan baik itu jilbab salib dll adalah hak seseorang bukanlah kewajiban, sangatlah mengecilkan arti iman, ketika keimanan seseorang dikaitkan dengan atribut keagamaan yang digunakan, perwujudan keimanan adalah tindakan hidup dalam kehidupan seseorang bukan pada atribut agama yang digunakan, karenanya yang menyelamatkan seseorang dihadapan Allah nya adalah wujud tindakan hidupnya yang mencerminkan keimanannya pada Allah, atribut agama tidak menyelamatkan seseorang. Atribut agama hanyalah penanda tapi bukan wujud apa yang diimaninya. Mantillais tudung atau kerudung yang biasa dipakai perempuan Katolik saat upacara atau upacara liturgi lain. Pemakaian mantilla wajib diwajibkan dalam Kitab Hukum Kanonik KHK 1262. Namun, dalam semangat pembaruan, Gereja tak lagi mewajibkan pemakaian mantilla, tapi juga tidak membatalkan umat yang ingin memakainya. Sehingga masih ada umat di beberapa tempat, seperti di kawasan Amerika Latin, Eropa, dan Asia yang masih mempertahankan tradisi pemakaian mantilla. Mantilla biasa terbuat dari bahan renda sejenis brokat atau kain berenda. Sebagian umat yang masih memegang tradisi penggunaan tradisi dengan alasan berdasar surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus, terutama 1 Korintus 11 4-10 yang mengajarkan bahwa dalam hal berdoa, dalam upacara liturgi, yang mengaturnya sesuai dengan budaya yang baik, yang sesuai pada masa itu, di mana perempuan berada di mana-nya menggunakan tudung kepala sebagai tanda ketaatan kepada Sang Kepala, yakni Kristus. Budaya pemakaian tudung bagi perempuan pada masa itu juga merupakan simbol ketaatan kepada suami atau ayah, sebagai kepala keluarga. Namun setelah Konsili Vatikan II, Kongregasi Ajaran Iman menyatakan bahwa tradisi pemakaian kerudung perempuan dalam upacara liturgi tidak lagi diwajibkan. Ketentuan tentang kewajiban memakai mantilla pun ditiadakan dalam Kitab Hukum Kanonik. Meski tidak jelas kewajiban kanonik bagi para perempuan yang diberi penutup kepala, namun mereka tetap bebas memakai atau tidak memakai penutup kepala saat upacara liturgi. Penutup kepala bagi perempuan - Mantilla - ini merupakan ungkapan iman atau devosi pribadi. Di masa kini , anjuran / perawatan Rabbi Saul tetap bisa dipakai sebagai pembelajaran, walaupun Pelayan Tuhan perempuan masa kini umumnya tidak menggunakan Kerudung mungkin suster di Gereja Katolik & Kristen Syria / ortodoks dan beberapa aliran lain yang masih memakaianya, tetapi sudah selayaknya para pelayan Tuhan pelayanan pakaian "sopan" dalam pelayanan. ContohnyaTrend fasion perempuan sekarang udah lazim memakai kaus cekak nampaknya puser-nya, tank top yang sexy, jeans belel, dst. Walaupun mereka perempuan baik-baik / anak orang baik-baik. Meskipun berpakaian itu sudah umum dipakai di berbagai tempat, tetapi gaya pakaian tersebut tentu "tidak cocok" untuk dipakai dalam pelayanan di gereja. Pembawa Firman Tuhan lazim memakai pakaian bagus di mimbar, mengenakan jas dan dasi, kalau yang perempuan juga memakai pakaian sopan dan bagus, demikian juga para Diaken, tidak ada anjuran, tetapi cara berpakaian seperti ini lebih menghormati Wibawa Allah dan menghadiri jemaat yang sedang mendengarkan khotbah yang datang ke gereja untuk jalan. Tentang fashion memang tidak bisa diseragamkan, satu tempat dengan tempat lain, satu masa dengan masa lain, iklim, adat, budaya juga bisa membedakan gaya orang berpakaian dan berpenampilan, termasuk gaya rambut. MENGAPA JILBAB TAK LAGI WAJIB GUGURNYA PERINTAH HIJAB BAGI UMAT ISLAM Ayat 59 surat Al-Ahzaab umumnya menjadi dalil bagi mereka yang mewajibkan jilbab jilbab dalam Bahasa Arab merupakan kain lebar yang menutup seluruh tubuh. Ayat tersebut memang benar adanya kita dapati dalam Al-Qur’an. Dalam kamus bahasa Arab, salah satu arti dari kata jilbab جلباب adalah kain yang dipakai di bagian atas pakaian perempuan. Bisa juga disebut dengan al-milhafah الملحفة, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kerudung. Jadi perempuan Indonesia yang memakai kerudung also daerahnya atau ala budaya serta tradisi suku - suku Di Indonesia itu sudah memakai jilbab. Para istri dan keluarga tokoh Islam zaman dulu rata-rata berkerudung. Mereka sudah berjilbab. Jilbab Indonesia, bukan jilbab Arab. Tidak ada yang ribut soal itu. Keributan soal jilbab dengan model seperti sekarang ini baru terjadi pasca revolusi Iran. Jadi begitu. Oh iya. Kalau hijab حجاب itu artinya tabir. Bisa dari tembok, papan, kain, dll. Hijab itu bukan pakaian. Paham kan?..Namun jika kita telisik lebih dalam mengenai sebab turunnya Asbabun Nuzul, kita akan mendapati bahwa ayat ini sesungguhnya memiliki tujuan khusus. Diceritakan bahwa istri-istri Nabi saat keluar rumah seringkali diganggu oleh para pria jahiliyah hidung belang di Madinah. Saat para pria itu ditegur, mereka berkilah dengan mengatakan bahwa mereka kira istri-istri Nabi itu adalah budak, sehingga mereka boleh mengganggunya Pada masa itu masih ada budak. Mereka tidak dihormati dan lazim dilecehkan. Atas kejadian ini lah, maka istri-istri Nabi dan para muslimah di Madinah diperintahkan untuk berjilbab sebagai identitas yang membedakan mereka dari budak. Sehingga para pria hidung belang tidak lagi memiliki alasan untuk mengganggu mereka. Imam As-Suyuti dalam tafsirnya Duur Al-Mansuur Fi Tafsir Bil Ma’tsur menjelaskan lebih lanjut perihal ayat ini “Jilbab dimaksudkan agar orang-orang dapat membedakan yang mana perempuan merdeka. Umar tidak menyuruh budak perempuan untuk berjilbab dan berkata jilbab adalah untuk perempuan merdeka, agar mereka tidak dilecehkan.. Umar pernah melihat seorang budak perempuan berjilbab lalu memukulnya dengan tongkatnya, berkata, “lepaskan jilbab itu, jangan coba-coba berpakaian seperti perempuan merdeka!”.. seorang budak perempuan diperlakukan dengan tidak hormat oleh lelaki lain, dan Allah melarang perempuan merdeka untuk disamakan dengan budak perempuan.” Dari penjelasan ini, dapat diketahui bahwa jilbab bukanlah identitas muslimah, melainkan identitas perempuan merdeka pada zaman itu. Ini adalah penjelasan yang jauh lebih logis, karena perempuan Yahudi dan Nasrani di masa awal Islam juga berjilbab. Sehingga jilbab bukanlah pakaian pembeda agama, melainkan pembeda kelas sosial. Hal ini ditegaskan oleh keputusan di masa Khalifah Umar yang melarang budak perempuan untuk berjilbab. Karena jilbab adalah pakaian khusus untuk perempuan merdeka. Dalam 4 Madzhab Fiqih, batasan aurat seluruh badan hanya lah untuk perempuan merdeka. Sedangkan budak perempuan meski muslimah sekali pun auratnya sama seperti laki-laki, hanya dari lutut sampai pusar. Maka keliru sekali jika dikatakan bahwa jilbab identitas muslimah. Kata “agar mudah dikenali” dalam Al-Qur’an berarti agar mudah dikenali bahwa dia perempuan merdeka, bukan muslimah. Jilbab juga bukan berfungsi untuk menahan hasrat lelaki seperti banyak dikemukakan. Karena jika para lelaki mau, mereka bisa saja tetap mengganggu wanita yang berjilbab sekali pun saat ini pun banyak juga kejadian wanita berjilbab masih diganggu. Jilbab hanyalah sekedar penanda di zaman Nabi bahwa seorang perempuan itu merdeka. Sehingga jika ada pria yang masih berani mengganggunya, maka para pria lain dapat mengambil tindakan tegas dengan menghukum pria pengganggu itu. Lalu mengapa jilbab kini tak wajib lagi? Setidaknya ada dua alasan utama yang Budak sudah tidak ada lagiAyat yang menyuruh perempuan berjilbab pada hakikatnya memiliki semangat proteksi. Ayat ini merupakan bentuk perlindungan terhadap martabat perempuan merdeka di masa Nabi agar mereka mudah dikenali sehingga tidak dilecehkan seperti budak-budak perempuan yang kerap digoda saat keluar rumah majikannya. Maka sejalan dengan penghapusan perbudakan di seluruh dunia, sebab ayat ini pun menjadi hilang sehingga perintahnya pun gugur. Batalnya suatu syariat yang disebabkan oleh perubahan keadaan merupakan keniscayaan yang diamini oleh para pemimpin Islam di masa lalu, seperti Umar yang menggugurkan hak muallaf menerima bagian zakat karena perubahan situasi politik. Bahkan sebelum sistem perbudakan dihapuskan, ayat ini sudah tidak lagi memiliki relevansi pada kondisi lain yang menjadi alasan kedua, yaitu — 2. Islam telah memasuki budaya lainJilbab berfungsi sebagai penanda perempuan merdeka di Arab pada masa Nabi. Namun budaya-budaya lain memiliki caranya sendiri dalam membedakan status sosial. Budaya-budaya Nusantara misalnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memiliki cara berupa penggunaan motif kain yang berbeda untuk status sosial yang berbeda. Begitu juga budaya-budaya lain di seluruh dunia punya caranya sendiri dalam membedakan status sosial. Sehingga jilbab tidak memiliki relevansi di luar Arab bahkan sejak sistem perbudakan masih ada. Karena tujuan yang dimaksud bukanlah jilbabnya melainkan fungsinya sebagai pembeda antara perempuan merdeka dan budak, sehingga yang merdeka tidak bisa diganggu. Sementara budaya lain di luar Arab memiliki caranya masing-masing dalam memenuhi fungsi pembeda itu. Dalam masa modern saat ini, ketika budak sudah dihapuskan, maka baik jilbab maupun motif kain sebagai pembeda status sama-sama telah kehilangan relevansinya. Karena kini tidak ada lagi merdeka atau budak, bangsawan atau rakyat biasa. Semua orang kini sama. Setara. Di luar itu, setiap budaya juga memiliki standar kesopanannya masing-masing yang berbeda. Bagi kita bangsa Indonesia, perempuan berambut dan bahu terbuka adalah hal yang lumrah dan sopan-sopan saja. Di desa-desa, perempuan mandi di kali dengan berbalut kain atau sarung saja adalah hal biasa. Hal itu tidak menjadi alasan bagi laki-laki di desa untuk berbuat kurang ajar. Perbedaan budaya ini sangat dipahami oleh para wali serta ulama di Nusantara pada zaman dahulu. Itu lah mengapa kita tidak mendapati nenek-nenek kita berjilbab. Para ulama Nusantara hanya meminta perempuan untuk menutup tubuhnya saat sembahyang, sehingga kita mengenal alat salat yang bernama mukena. Pakaian mukena ini tidak terlalu dikenal di Arab yang memang sehari-hari sudah berpakaian tertutup. Ini ijtihad para wali dalam menghormati adat Nusantara. Mereka tidak dengan angkuhnya mengancam para nenek kita dulu yang berpakaian terbuka. Berjilbab atau pun tidak bukanlah ukuran untuk menilai kebaikan diri seseorang. Semua kembali pada menata pikiran dan menjaga hati masing-masing. Al-Qur’an telah menyuruh laki-laki untuk “menahan pandangan” dan “menjaga kemaluan”. Bukan menyalahkan perempuan apalagi memaksanya berjilbab, karena pakaian selebar apa pun tidak akan cukup jika laki-laki tidak mengendalikan dirinya sendiri. Pada akhirnya, bukan lah selembar kain yang menentukan siapa yang paling mulia, melainkan hati dan amal perbuatannya. Dan hanya Tuhan lah yang paling berhak menilainya. Tugas kita hanya lah menjalani hidup dengan baik, saling menghormati dan saling melindungi sesama. Sesederhana KEPALA BAGI PEREMPUAN DAN RAMBUT PENDEK BAGI LAKI-LAKI DALAM KITAB KORINTUS 1 2 3 4 5 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Kaumpria biasa menggunakan tutup kepala yang disebut kopiah atau songkok, sedangkan kaum wanitanya menutup kepala dengan sepotong kain yang berupa selendang. Selain memakai selendang untuk menutup kepala, sering pula digunakan kain tudung kepala. Meski fungsinya sama, akan tetapi kain tudung kepala menutupi hampir seluruh tubuh pemakainya.

Kapan dan mengapa seorang wanita Kristen harus mengenakan tudung kepala sehubungan dengan ibadatnya? Mari kita bahas apa yang rasul Paulus tulis di bawah ilham tentang pokok ini. Ia memberikan pedoman yang kita butuhkan untuk dapat membuat keputusan yang benar, yang akan menghormati Allah. 1 Korintus 113-16 Paulus mengungkapkan tiga hal yang perlu dipertimbangkan 1 kegiatan yang mengharuskan seorang wanita mengenakan tudung kepala, 2 situasi yang mengharuskannya melakukan hal itu, dan 3 alasan dia menerapkan standar ini. Kegiatan. Paulus menyebutkan dua kegiatan berdoa dan bernubuat. Ayat 4, 5 Doa, tentu, adalah komunikasi yang bersifat ibadat kepada Yehuwa. Dewasa ini, bernubuat dapat diterapkan untuk kegiatan mengajarkan hal-hal berdasarkan Alkitab, yang dilakukan seorang pelayan Kristen. Tetapi, apakah Paulus menyatakan bahwa seorang wanita harus selalu mengenakan tudung kepala apabila ia berdoa atau mengajarkan kebenaran Alkitab? Tidak. Situasinya menentukan hal itu. Situasi. Kata-kata Paulus menyatakan dua situasi, atau lingkup kegiatan​—keluarga dan sidang. Ia mengatakan, ”Kepala dari seorang wanita adalah pria; . . . setiap wanita yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung mempermalukan kepalanya.” Ayat 3, 5 Dalam keluarga, suami adalah orang yang Yehuwa tetapkan sebagai kepala atas istri. Jika istri tidak mengakui wewenang suaminya sebagaimana layaknya, ia akan mempermalukan suaminya jika ia melaksanakan tanggung jawab yang Yehuwa berikan kepada sang suami. Misalnya, kalau ia sampai harus memandu pelajaran Alkitab sewaktu suaminya sedang berada di situ, ia akan mengakui wewenang suaminya dengan mengenakan tudung kepala. Ia akan melakukan hal itu, entah suaminya sudah terbaptis atau tidak, karena suami adalah kepala keluarga. * Jika seorang wanita berdoa atau mengajar sewaktu putranya yang di bawah umur namun terbaptis ada di situ, wanita itu juga akan mengenakan tudung kepala, bukan karena putranya adalah kepala keluarga, tetapi karena wewenang yang diberikan kepada anggota pria yang terbaptis di sidang Kristen. Paulus menyebutkan situasi di sidang, dengan mengatakan, ”Jika seseorang tampaknya membantah oleh karena suatu kebiasaan lain, kami tidak mempunyai kebiasaan lain, demikian juga sidang-sidang jemaat Allah.” Ayat 16 Di sidang Kristen, kekepalaan dikaruniakan kepada pria terbaptis. 1 Timotius 211-14; Ibrani 1317 Hanya kaum pria yang dilantik sebagai penatua dan hamba pelayanan, disertai tanggung jawab dari Allah untuk memelihara kawanan Allah. Kisah 2028 Tetapi kadang-kadang, karena keadaan, seorang wanita Kristen bisa jadi diminta melaksanakan tugas yang biasanya dilakukan oleh pria terbaptis yang memenuhi syarat. Misalnya, ia mungkin perlu memimpin pertemuan untuk dinas lapangan karena tidak ada pria terbaptis yang memenuhi syarat. Atau, bisa jadi ia memandu pelajaran Alkitab di rumah yang telah diatur sebelumnya yang dihadiri seorang pria terbaptis. * Karena kegiatan itu sebenarnya adalah bagian dari fungsi sidang Kristen, ia akan mengenakan tudung kepala untuk mengakui bahwa ia melaksanakan tugas yang biasanya diberikan kepada pria. Sebaliknya, banyak segi dalam ibadat tidak mengharuskan seorang saudari mengenakan tudung kepala. Misalnya, jika ia memberikan komentar di perhimpunan, melakukan pelayanan dari rumah ke rumah bersama suaminya atau pria lain yang terbaptis, atau memberikan pelajaran Alkitab kepada anak-anaknya yang belum terbaptis atau berdoa bersama mereka. Memang, mungkin timbul pertanyaan lain, dan jika seorang saudari merasa tidak pasti akan suatu hal, ia bisa melakukan riset tambahan. * Jika ia tetap merasa tidak pasti dan jika hati nuraninya menggerakkan dia untuk mengenakan tudung kepala, hal itu tidak salah, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar di atas. Alasan. Di ayat 10 kita menemukan dua alasan seorang wanita Kristen akan memenuhi tuntutan ini, ”Wanita sepatutnya mengenakan tanda wewenang di atas kepalanya oleh karena para malaikat.” Pertama, perhatikan istilah ”tanda wewenang”. Wewenang siapa? Mengenakan tudung kepala adalah cara seorang wanita menunjukkan bahwa ia mengakui wewenang yang Yehuwa berikan kepada pria terbaptis di sidang. Jadi, ia menyatakan kasih dan keloyalannya kepada Allah Yehuwa. Alasan kedua ditemukan pada kata-kata ”oleh karena para malaikat”. Apa pengaruhnya atas makhluk-makhluk roh yang perkasa itu jika seorang wanita mengenakan tudung kepala? Para malaikat ingin melihat bahwa wewenang Allah diakui di seluruh organisasi Yehuwa, di surga dan di bumi. Mereka juga mendapat manfaat dari teladan manusia yang tidak sempurna dalam hal ini. Hal ini jelas, karena mereka juga harus tunduk kepada pengaturan Yehuwa​—ujian yang tidak berhasil dilalui banyak malaikat di masa silam. Yudas 6 Nah, para malaikat mungkin melihat ada seorang wanita Kristen yang lebih berpengalaman, mempunyai lebih banyak pengetahuan, dan lebih cerdas daripada seorang pria terbaptis di sidang; tetapi, wanita itu bersedia memperlihatkan ketundukan kepada wewenang saudara tersebut. Adakalanya, wanita itu adalah seorang Kristen terurap yang belakangan akan menjadi salah satu di antara sesama waris bersama Kristus. Ia akhirnya akan melayani dengan kedudukan yang bahkan lebih tinggi daripada para malaikat dan memerintah bersama Kristus di surga. Benar-benar teladan bagi para malaikat! Sesungguhnya, alangkah besar hak istimewa yang dimiliki semua saudari, yaitu dengan rendah hati memperlihatkan ketaatan melalui keloyalan dan ketundukan mereka di hadapan jutaan malaikat yang setia! Dansekarang, giliran permainannya TTS Pintar Tudung kepala untuk kaum pria. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Pintar Tudung kepala untuk kaum pria: Songkok; Hanya itu yang harus kami tunjukkan. NilaiJawabanSoal/Petunjuk SONGKOK Tudung kepala untuk kaum pria PECI Dipakai Di Kepala TOPI Dipakai Di Kepala CAPING Tudung kepala berbentuk kerucut UDENG Ikat kepala; destar TOPI CETOK Tudung kepala seperti dipakai penunggang kuda KERUDUNG Kain penutup kepala KOKO Baju yang indentik dengan busana muslim kaum pria TEUKU Gelar bangsawan untuk kaum pria dari suku Aceh CEPIAU Tudung kepala; topi seperti yang dipakai penunggang kuda BLANGKON Tutup kepala tradisional Jawa untuk pria dibuat dari batik POMADE Minyak rambut yang kental, berbau harum yang biasa digunakan kaum pria TERENDAK Tudung besar penutup kepala dibuat dari rotan, bambu, dsb yang dianyam CETOK 1 tudung kepala seperti yang dipakai oleh petani Cina; 2 topi gabus FEMINISME Gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria CAPIL Tudung kepala dari anyaman bambu yang bentuknya lancip ke atas dan melebar kelilingnya; caping CAPELIN Tudung kepala dari anyaman bambu dsb yang bentuknya lancip ke atas dan melebar kelilingnya; capil; caping EMANSIPASI 1 pembebasan dari perbudakan; 2 persamaan hak dalam hukum seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria VASEKTOMI Operasi pemandulan pd kaum pria dengan cara memotong saluran sperma atau saluran mani dari bawah buah zakar sampai ke kantong sperma TABIR Tirai penyekat pendinding atau penutup dinding - itu memisahkan ruang kaum wanita dengan ruang kaum pria; - asap asap yang dikeluarkan untuk mel... LUNAK 1 lembut; empuk pasien hanya diperbolehkan menyantap makanan yang -; 2 ki tidak lekas marah; sabar; tidak terlampau keras mempertahankan pendiriann... TUDUNG Tutup kepala GARUDA 1 burung pemakan daging, bentuknya seperti elang; 2 lambang negara Indonesia berupa gambar burung garuda dengan jumlah bulu sayap 17, bulu ekor 8, bu... TAJUK Judul; kepala surat PANGKAL 1 bagian yang permulaan atau yang dianggap sebagai dasar terutama tt sesuatu awal; permulaan; 3 pokok; bagian isi yang terutama; 4 asal; sebab uta... Semenjakberkembang pesatnya tren fashion ala Korea, cardigan mulai banyak digemari oleh kaum pria. Cardigan juga merupakan outfit yang tepat untuk cuaca Indonesia karena sejuk, tetapi juga dapat sekaligus menghangatkan. Anda bisa memakainya sehari-hari ataupun saat bepergian ke tempat berudara dingin, misalnya Puncak, Bandung, atau Malang.Karena ada banyak model cardigan untuk pria, kali ini Keffiyeh, kain penutup kepala khas arab. Foto ThinkstockKeffiyeh adalah kain penutup kepala yang banyak dikenakan para pria di negara Timur Tengah yang biasa dikenakan untuk melindungi kepala dari panas, debu, dan menahan keringat. Pada artikel sebelumnya, kumparan sudah membahas mengenai makna dan asal-usul keffiyeh, kain tradisional Arab yang kerap dikenakan oleh Raja tahukah kamu jika penggunaan keffiyeh di setiap negara berbeda-beda? Begini cara pemakaiannyaKeffiyeh Kuwait Foto instagram/usfsuDi Kuwait, para pria mengenakan keffiyeh dengan meletakkan kain dengan panjang yang simetris sebatas bahu. Sisa kain yang menjuntai pada bagian belakang akan diangkat ke atas dan diletakkan tepat di atas agal atau penahan kain berwarna hitam. Rapi dan seimbang jadi ciri khas keffiyeh pria Kuwait. Keffiyeh, kain penutup kepala khas arab. Foto ThinkstockPria Bahrain lebih menyukai bentuk keffiyeh yang simpel, fleksibel, namun tetap elegan. Kain keffiyyeh dibiarkan menjuntai panjang menutupi punggung bagian belakang. Keffiyeh Qatar Foto Youtube Mr. Q Lain halnya dengan Bahrain, pria Qatar senang mengenakan keffiyeh berbahan kaku dan cukup tebal. Keffiyeh akan dilipat mengerucut pada bagian atasnya hingga menyerupai bentuk kepala ular kobra. Para pria Emirat tak jauh berbeda dengan Bahrain, yang lebih senang mengenakan keffiyeh sederhana yang dibiarkan menjuntai di belakang pungggung. Motif putih polos sering jadi pilihan pria di Emirat. Namun tak jarang juga pria di sana mengenakan keffiyeh bercorak Saudi. Foto Dok. Destination KSAPria Saudi lebih menyukai keffiyeh dengan corak merah dan putih. Lengkap dengan agal berwarna hitam, pria Saudi mengenakan keffiyeh dengan gaya cukup rumit dan diangkat ke atas kepala. Keffiyeh dibiarkan menumpuk di atas agal. Super modis. .
  • qhfulaw6jm.pages.dev/923
  • qhfulaw6jm.pages.dev/921
  • qhfulaw6jm.pages.dev/485
  • qhfulaw6jm.pages.dev/688
  • qhfulaw6jm.pages.dev/749
  • qhfulaw6jm.pages.dev/751
  • qhfulaw6jm.pages.dev/868
  • qhfulaw6jm.pages.dev/861
  • qhfulaw6jm.pages.dev/290
  • qhfulaw6jm.pages.dev/589
  • qhfulaw6jm.pages.dev/634
  • qhfulaw6jm.pages.dev/992
  • qhfulaw6jm.pages.dev/294
  • qhfulaw6jm.pages.dev/343
  • qhfulaw6jm.pages.dev/50
  • tudung kepala untuk kaum pria