Kutuputih merupakan kutu yang dapat menjadi hama dan sekaligus juga bisa menjadi alternatif pengendalian hama lainnya seperti penggerek buah kakao dan penghisap buah kakao. Kutu putih akan menjadi hama jika menyerang bunga, calon buah, tunas, dan daun-daun muda tanaman kakao. Sedangkan jika bersimbiosis dengan semut hitam atau semut merah
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Bab I KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI KLASIFIKASI Kingdom Animalia Phylum Arthropoda Kelas Insecta Sub Kelas Pterygota Super Ordo Exopterygota Ordo Thysanoptera thysanos = umbai; pteron = sayap Sub Ordo Terebrantia Tubulifera Famili Thripidae Genus Thrips Spesies Thrips tabaci thrips bawang Dorsalis scirtothrips Thrips fuscipennis thrips mawar Thrips palmi thrips melon Frankliniella tritici Thrips parvispinus thrips cabai Frankliniella occidentalis western flower thrips Frankliniella intonsa the European flower thrips Aelothrips fasciatus Ceratothrips ericae Heliothrips haemorrhoidalis thtips greenhouse Hercinothrips femoralis Parthenothrips dracaenae Thrips atratus Thrips nigropilosus Thrips simplex Thrips trehernei Thrips vulgatissimus MORFOLOGI Thrips adalah kelompok serangga berukuran kecil, bertubuh ramping, yang termasuk ke dalam ordo Thysanoptera thysanos = umbai; pteron = sayap. Thrips adalah kata Yunani yang juga bisa berarti kutu kayu. Jadi golongan ini terdiri dari serangga yang bersayap umbai, yang menjadi salah satu ciri morfologis yang paling penting. Hingga kini, 5000 spesies thrips telah diidentifikasi. Lima puluh persen di antara spesies thrips tersebut makan jamur, baik pada hifa maupun spora jamur, dan sisanya adalah pemakan tumbuhan dan predator thrips yang lain. Thrips bertubuh silindris memanjang, dengan panjang hanya 1 – 2 mm, meskipun ada yang mencapai 13 mm, dan kebanyakan berwarna hitam. Thrips mempunyai alat mulut yang bertipe pencucuk-pengisap, meskipun lebih tepat disebut sebagai JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 pemarut. Bentuknya pendek, buntak, tidak simetris. Thrips akan mengisap cairan tumbuhan yang keluar dari jaringan yang terlebih dahulu dilukai dengan mulutnya. Thrips adalah serangga yang mobilitasnya rendah; meskipun mereka mempunyai sayap, mereka tidak banyak menggunakannya untuk terbang. Oleh karena itu, thrips mudah ditemukan secara berkelompok menghuni sehelai daun bersama dengan telur dan nimfanya. Reproduksi thrips tergolong tinggi, dan beberapa di antaranya mempunyai model reproduksi partenogenesis, beberapa arrhenotoky partenogenesis dengan telur yang tidak dibuahi menjadi individu jantan haploid dan thelytoky partenogenesis dengan telur yang tidak dibuahi menjadi individu betina. Metamorfosis thrips di antara tipe hemimetabola sederhana dan sempurna, karena melewati masa prepupa dan pupa yang inaktif. Jadi, dua tahap nimfa sifatnya aktif, diikuti oleh tahap ketiga yang disebut prepupa, dan tahap keempat yang berupa pupa. Beberapa spesies tirip predator ditemukan di alam, misalnya spesies yang termasuk ke dalam famili Aeolothripidae. Sementara itu, tirip dari famili Merothripidae makan pada jamur yang tumbuh pada bagian tumbuhan yang sudah lapuk. Tirip juga dibuktikan merupakan serangga penyerbuk, mungkin karena aktivitasnya pada bunga secara tidak sengaja memindahkan serbuk sari. Beberapa spesies thrips juga berbahaya karena menularkan patogen, misalnya virus dari golongan Tospovirus. Nimfa instar satu dan awal instar dua Frankliniella occidentalis famili Thripidae dapat menularkan Tomato spotted wilt virus TSWV, salah satu jenis penyakit berbahaya pada tomat. SIKLUS HIDUP THRIPS Siklus hidup thrips terdiri atas empat fase, yaitu telur, fase larva dan nimfa, fase prs-pupa dan pupa, dan imago dewasa. Satu siklus bisa memakan waktu satu bulan, namun bervariasi tergantung pada temperatur dan spesiesnya. Telur dari hama ini berbentuk oval atau bahkan mirip seperti ginjal manusia. Ordo ini dibagi menjadi dua sub-ordo, yaitu Terebrantia dan Tubulifera. Dua subordo ini dibedakan oleh bentuk ujung abdomen. Thrips Terebrantia mempunyai ujung abdomen berbentuk tumpul, dan mempunyai ovipositor untuk menyisipkan telur, sedangkan thrips Tubulifera mempunyai ujung abdomen berbentuk silinder. Telur Tubulifera dikeluarkan melalui ovipositor yang dapat ditarik ulur. Ukuran telurnya sangat kecil maka sering tak terlihat dengan mata telanjang. Telur ini diletakkannya dalam jumlah yang banyak, dengan rata-rata 80 butir tiap induk. Letak telur akan mudah diketahui dengan memperhatikan bekas tusukan pada bagian tanaman tersebut dan biasanya disekitar jaringan tersebut terdapat pembengkakan. Telur-telur ini akan menetas sekitar 3 atau 7 hari setelah peletakan oleh imago betina. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Telur thrips sub-ordo Terebrantia yang disuntikkan ke dalam jaringan daun Larva yang baru menetas segera memakan jaringan tanaman. Nimfa Mereka sangat mobile dan sering berpindah ke bagian lain dari tanaman. Nimfa trips instar pertama berbentuk seperti kumparan, berwarna putih jernih dan mempunyai 2 mata yang sangat jelas berwarna merah, aktif bergerak memakan jaringan tanaman. Sebelum memasuki instar kedua warnanya berubah menjadi kuning kehijauan, berukuran 0,4 mm, kemudian berganti kulit. Fase Larva dan Nimfa Pada instar kedua ini trips aktif bergerak mencari tempat yang terlindung, biasanya dekat urat daun atau pada lekukan-lekukan di permukaan bawah daun. Trips instar ke dua berwarna lebih kuning, panjang 0,9 mm dan aktifitas makannya meningkat. Pada akhir instar ini, thrips turun ke tanah dan menjadi pupa pada atau di bawah permukaan tanah. Dalam beberapa spesies tahap pre-pupa dan pupa tetap berada pada tanaman. Tahap pupa tahan terhadap insektisida. Pada stadium prapupa maupun pupa, ukuran trips lebih pendek dan muncul 2 pasang sayap dan antena, aktifitas makan berangsur berhenti JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Fase Pra-pupa dan pupa Fase dewasa imago adalah tahap reproduksi dan bersayap. Thrips adalah penerbang yang buruk, tetapi sayap berumbai mereka memungkinkan mereka untuk dengan mudah dibawa oleh angin. Fase dewasa Imago akan bergerak lebih cepat dibanding dengan nimfanya, telah memiliki sayap yang ukurannya relatif panjang dan sempit, imago ini tubuhnya berwarna kuning pu-cat sampai kehitam-hitaman. Serangga dewasa berukuran 1-2 mm. Imago betina dapat bertelur sampai 80 butir yang diletakkannya ke dalam jaringan epidhermal daun dengan bantuan ovipositornya yang tajam. Direktorat Perlindungan Tanaman, 1992. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Siklus hidup thrips JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Bab II DAMPAK SERANGAN TERHADAP TANAMAN DAMPAK LANGSUNG PADA TANAMAN Beberapa spesies thrips berperan sebagai hama penting, selain karena menimbulkan kerusakan akibat aktivitas makan. Gejala serangan thrips amat khas. Daun yang terserang biasanya akan berwarna kekuning-kuningan, berbintik-bintik coklat, saling mengatup, dan berubah bentuk malformasi. Bagi petani bunga potong, serangan thrips dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Bunga cacat dan tidak laku dijual, atau harganya sangat murah. Serangan thrips pada bunga dimulai sejak awal pembungaan sampai mekar. Gejala serangan thrips pada berbagai komoditas pertanian DAMPAK LANJUTAN PADA TANAMAN Thrips telah menjadi vektor dari setidaknya empat kelompok virus, yaitu bunya-viruses, ilarviruses, sobemoviruses, dan caroviruses Ullman et al., 1994. Delapan spesies thrips dilaporkan sebagai vektor TSWV, yaitu Thrips tabaci Lindeman, Thrips setosus Moulton, Thrips palmi Karny, Frankliniella schultzei Trybom, Frankliniella occidentalis Pergande, Frankliniella fusca Hinds, dan Frankliniella intonsa Trybom Wijkamp et al., 1995, Ullman et al, 1997. Jelas, Frankliniella occidentalis western flower thrips atau thrips bunga barat dan Thrips tabaci thrips bawang adalah vektor umum dan penting dari beberapa virus tanaman di banyak daerah di dunia. 43 spesies thrips telah ditemukan di kebun tembakau di daerah Georgia, dan banyak dari spesies yang sama dite-mukan pada sayuran dan tanaman lain. Namun, hanya JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 lima jenis yang sering ditemui selama musim tanam dan termasuk thrips tembakau, thrips bunga barat, thrips bunga, Frankliniella bispinosa Morgan, dan Limothrips cerealium Haliday thrips gandum. Frankliniella fusca adalah spesies yang mendo-minasi pada dedaunan, dan biasanya menyumbang lebih dari 90 persen dari semua thrips dedaunan. Pada tanaman tomat, TSWV terutama ditularkan oleh thrips bunga barat, Frankliniella occidentalis Pergande, dan thrips tembakau, Frankliniella fusca Hinds. Thrips tabaci virus bawang menularkan virus mozaik virus kuning pada tanaman legum dan solanaceae. Tanaman yang sudah terserang virus mozaik sangat sulit untuk disembuhkan dan bahkan harus dimusnahkan agar tidak menulari tanaman lain. Virus mozaik membuat tanaman kerdil dan pertumbuhan terhenti, sehingga tanaman menjadi tidak produktif. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Bab III PENGENDALIAN PENCEGAHAN Pencegahan tanaman dari serangan thrips dapat dilakukan dengan cara  Pemasangan mulsa plastik hitam-perak, selain berfungsi sebagai pengendali gulma, mulsa plastik hitam-perak ini juga berfungsi memantulkan cahaya matahari ke bagian permukaan bawah daun tempat thrips bersembunyi. Selain itu, mulsa plastik juga akan menghambat sebagian thrips untuk masuk ke dalam tanah pada fase pupa.  Pengendalian kelembaban dan suhu. Thrips menyukai tempat yang lembab dengan suhu sejuk. Oleh sebab itu, atur jarak tanam, lakukan perempalan/ pemangkasan pada tanaman agar sirkulasi udara lancar dan dapat mengurangi kelembaban serta meningkatkan suhu di sekitar pertanaman.  Membuat pagar tanaman buffer penyangga. Tanaman penyanga ini adalah tanaman yang disukai oleh hama, sehingga pengendalian hama cukup dilakukan pada tanaman penyangga. Contoh Terung dan kacang panjang sebagai tanaman penyangga untuk kebun cabai.  Bawang putih dapat digunakan sebagai penolak/pengusir thrips. Bawang putih yang di haluskan dan disemprotkan ke tanaman akan masuk ke dalam jaringan tanaman. Karena hama thrips ini tidak suka dengan bawang maka hama akan kabur dari tempat persembunyiannya. Pegendalian ramah lingkungan ini bisa dikombinasikan dengan insektisida kimia untuk thrips. PENGENDALIAN Sebagai indikator, pada saat ditemukan 10 nimfa/ daun atau kerusakan tanaman mencapai 15 % pada tanaman padi dan sayuran, maka perlu dilakukan pengendalian eradikasi. Pengendalian Secara Mekanis Pengendalian secara mekanis ini meliputi  Memasang perangkap perekat misalnya dengan menggunakan Insect Adhesif Trap Paper IATP berwarna kuning.  Melakukan pembersihan manual menggunakan kuas dan larutan air sabun. Hal ini hanya dilakukan untuk tanaman buah dalam pot tambulampot dan tanaman hias, tidak efektif dan efisien untuk diaplikasikan di kebun.  Menyediakan kondisi pertumbuhan yang baik bagi tanaman untuk memastikan pertumbuhan yang cepat. Stres lingkungan yang melemahkan tanaman membuat mereka lebih rentan terhadap serangan thrips. Secara khusus, tanaman di bawah tekanan air sangat rentan terhadap kerusakan thrips langsung. Irigasi yang memadai merupakan faktor penting dalam meminimalkan kerusakan.  Membajak dan mengerikan, dan solarisation dapat membunuh kepompong di tanah dari tanaman sebelumnya. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 Pengendalian Secara Biologi Predator Karena ukurannya yang kecil dan tingkat reproduksi yang tinggi, thrips sulit untuk dikendalikan secara konvensional mekanis dan biologis. Predator thrips harus berukuran kecil dan ramping, sehingga mampu untuk masuk ke celah-celah tempat thrips bersembunyi dan memangsa telur dan larvanya. Hanya dua famili parasitoid hymenoptera yang diketahui sebagai parasit telur dan larva thrips, yaitu Eulophidae dan Trichogrammatidae. Agen biokontrol lain dari adalah aphid wasp tawon kutu, kutu anthocorid dari genus Orius , dan tungau Phytoseiid. Untuk alasan ini, banyak petani terkadang terpaksa harus membatasi penggunaan pestisida untuk mengen-dalikan populasi thrips di lapangan dan di rumah kaca. a Lady Bugs Hippodamia convergens b Brown lacewing Micromus timidus c Green Lacewing Chrysoperia carnea JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 d Hover Fly e Rove Beetle f Thrips Predator g Tungau Predator Phytoseiulus persimilis JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 h Amblyseius swirskii i Amblyseius cucumeris Parasit Strategi lain yang efektif untuk mengendalikan thrips adalah insektisida biologis, termasuk Beauveria bassiana atau Verticillium lecanii. Strategi ini menunjukkan efek yang signifikan pada telur, larva dan thrips dewasa. a Beauveria bassiana Balsamo Vuillemin Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang- benang halus hifa. Kemudian hifa-hifa tadi membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya. b Metarhizium anisopliae var anisopliae Jamur M. anisopliae ini pertama kali ditemukan oleh Metschikoff pada tahun 1879, jamur ini bersifat parasitik terhadap serangga termasuk kumbang kelapa. Jamur ini biasanya disebut Green Muscardine Fungus dan tersebar diseluruh dunia. Jamur ini pertama kali digunakan untuk mengendalikan hama kumbang kelapa lebih dari 85 tahun yang lalu, dan sejak itu digunakan dibeberapa Negara termasuk Indonesia Tanada dan Kaya, 1993. Pengendalian Secara Kimia Pengendalian secara kimia secara umum ialah menggunakan insektisida baik yang sintetis maupun organik. Penyemprotan insektisida kimia secara bijaksana dan aplikasi yang tepat, seperti  Noozle diatur sedemikian rupa agar larutan insektisida keluar dalam bentuk kabut fogging, sehingga partikel larutan dapat masuk ke sela-sela bagian tanaman tempat bersembunyi thrips secara merata.  Penyemprotan insektisida dilakukan pada pagi dan/atau sore hari ketika thrips masih berkeliaran di permukaan tanaman dan dikonsentrasikan pada bagian permukaan bawah daun, tunas, bunga, dan pucuk tanaman. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA BANGSA DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN  WAHYU SYLVITRIA B. NPM 41205420109013 DAFTAR PUSTAKA Budhiyono, Wahyu S. 2006. Pengendalian Hama Terpadu dengan Agen Hayati dalam Pertanian Organik. Papper dalam pelatihan pertanian organik PT. Mars Agro Indonesia. Budhiyono, Wahyu S. 2007. Penggunaan Nano Green dalam Menanggulangi Wabah Virus Mozaic Pada Tanaman Pepaya. Laporan Riset PT. Mars Agro Indonesia. Budhiyono, Wahyu S. 2011. Budidaya Tanaman Cabai Dengan Nutrimas. Sisdur aplikasi produk Nutrimas pada tanaman cabai Capsicum annum. PT. Nutrimas Agro Indonesia. Website Center for Invasive Species Research, University of California Riverside. Tulisan dan email dengan John Trumble, Professor of Entomology. Lewis, T. 1997. Thrips as crop pests. CAB International, Oxon, GB. CAB Inter-national, Oxon, GB. E-book, downloaded 20/10/2011 WB Hunter, DE Ullman & A. Moore 1997. "Electronic monitoring characterizing the feeding behavior of western flower thrips Thysanoptera Thripidae". di MM Ellsbury, EA Backus & DL Ullman. History, Development, and Application of AC Electronic Insect Feeding Monitors. Thomas Say Publications in Entomology. Halaman 73-85. E-book, downloaded 20/10/2011 WDJ Kirk 1996 Thrips Naturalists' Handbooks 25. The Richmond Publishing Company. DocStock, downloaded 20/10/2011 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this as crop pests. CAB International, Oxon, GB. CAB InternationalT LewisLewis, T. 1997. Thrips as crop pests. CAB International, Oxon, GB. CAB International, Oxon, GB. E-book, downloaded 20/10/2011Pengendalian Hama Terpadu dengan Agen Hayati dalam Pertanian OrganikDaftar Pustaka BudhiyonoS WahyuDAFTAR PUSTAKA Budhiyono, Wahyu S. 2006. Pengendalian Hama Terpadu dengan Agen Hayati dalam Pertanian Organik. Papper dalam pelatihan pertanian organik PT. Mars Agro Nano Green dalam Menanggulangi Wabah Virus Mozaic Pada Tanaman PepayaWahyu S BudhiyonoBudhiyono, Wahyu S. 2007. Penggunaan Nano Green dalam Menanggulangi Wabah Virus Mozaic Pada Tanaman Pepaya. Laporan Riset PT. Mars Agro Tanaman Cabai Dengan Nutrimas. Sisdur aplikasi produk Nutrimas pada tanaman cabai Capsicum annumWahyu S BudhiyonoBudhiyono, Wahyu S. 2011. Budidaya Tanaman Cabai Dengan Nutrimas. Sisdur aplikasi produk Nutrimas pada tanaman cabai Capsicum annum. PT. Nutrimas Agro Naturalists' Handbooks 25. The Richmond Publishing CompanyKirk WdjWDJ Kirk 1996 Thrips Naturalists' Handbooks 25. The Richmond Publishing Company. DocStock, downloaded 20/10/2011Pengendalian Hama Terpadu dengan Agen Hayati dalam Pertanian Organik. Papper dalam pelatihan pertanian organik PTWahyu S BudhiyonoBudhiyono, Wahyu S. 2006. Pengendalian Hama Terpadu dengan Agen Hayati dalam Pertanian Organik. Papper dalam pelatihan pertanian organik PT. Mars Agro aplikasi produk Nutrimas pada tanaman cabai Capsicum annumWahyu S BudhiyonoBudhiyono, Wahyu S. 2011. Budidaya Tanaman Cabai Dengan Nutrimas. Sisdur aplikasi produk Nutrimas pada tanaman cabai Capsicum annum. PT. Nutrimas Agro Indonesia.
Kutu Siapa bilang kutu tidak berbahaya? Yup, kutu merupakan salah satu serangga yang memiliki gigitan mematikan. Gigitan kutu kaki hitam dipercaya dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi yang ditularkan oleh kutu hitam ini dikenal sebagai penyakit Lyme. Seseorang yang terkena infeksi Lyme akan mengalami gejala demam, sakit kepala, dan
Mengatasi Daun Keriting Tanaman Cabai - Ada beberapa hama dan penyakit yang sangat berbahaya terhadap tanaman cabai salah satunya adalah penyakit daun keriting. Penyakit ini merupakan sesuatu yang sangat mengerikan bagi petani karena dapat menyebabkan gagal total tanpa ada hasil panen sama daun keriting cabai kebanyakan disebabkan oleh virus yang merusak klorofil daun yang berakibat pada terganggunya pertumbuhan dan menurunnya produksi buah bahkan bisa mengalami kematian daun keriting pada tanaman cabai diawali oleh hama thrips, yaitu kutu atau serangga berwarna putih, panjang tubuh lebih kurang 1 mm, serangga ini tergolong kecil namun dapat dilihat dengan mata telanjang, hama ini pemangsa segala jenis kutu ini menyerang tanaman muda secara bergerombol dan daun yang terserang akan mengerut atau melingkar, cairan manis yang dikeluarkan oleh kutu ini akan membuat semut dan embun jelaga berdatangan. Embun jelaga yaitu binatang berwarna hitam dan sering menandakan serangan kutu thrips sedeng kutu thrips dapat dilakukan dengan furadan 3G dengan dosis 60-90 kg/ha atau sekitar 2 sendok makan/10 m bujur sangkar serangan hama Thrips atau kutu putih adalahAdanya strip-strips pada daun dan berwarna keperakan seperti noda akibat dimakan kutu thripsKemudian warna tersebut berubah menjadi coklat mudaKutu thrips berada pada bagian bawah daun dan mudah terlihat disaat pagi hari atau sebelum terik matahari, kutu thrips pada saat terik hari akan sembunyi disela – sela daun sehingga kurang kutu thrips merupakan sebagai carrier atau pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai, apabila tanaman telah terserang virus yang dibawa oleh kutu thrips maka penanggulangan akan sulit karena tidak ada obat kimia yang dapat mengatasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan dimusnahkan dengan cara gejala serangan virus adalahBercak kuning diatas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun besar daun yang terserang akan menjadi lebih kecil dari ukuran melengkung dan terlihat kuning daun sebagian besar permukaan daun terdapat hama / kutu berwarna Pencegahan Daun Keriting CabaiUntuk mencegah daun cabai menjadi keriting dapat dilakukan pencegahan sebagai berikutAwal tanam Furadan 3G, dosis 60 – 90 kg / Ha atau 2 sendok makan / 10 meter bujur sudah tumbuh Curacorn 500 EC, Nudrin 215 WSC atauTukotion 500 EC, dosis 2-3 ml/ sudah cukup besar Nugos 50 EC, Azodrin 15 WSC, Nuracron 20 WSC. dosis 2-3 ml / penyakit keriting daun, penyakit lain dapat digunakan fungisida Dihtane M45, Antracol, Cupravit, dosis 2 – 3 ml / Pengendalian Daun Keriting CabaiAda beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanaman cabai yang terserang hama dan penyakit daun keriting adapun caranya adalah sebagai berikut Pengendalian Kultur Teknis Membuat border atau pagar disekeliling lahan budidaya cabai yaitu tanaman jagung atau dengan memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5-2 m. Tanaman jagung ditanaman 1 bulan sebelum tanaman cabai. Pagar plastik dioles dengan minyak goreng, agar serangga menempel pada penyemprotan pada tanaman cabai yang terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan Hama Tanaman Cabai Secara OrganikBahan 1 kg daun brotowali daun-daun yang pahit ,10 sendok makan kapur,1 kg kunyitCara Buat ketiga bahan tadi ditumbuk dan diambil airnya lalu dicampur dengan air 30 – 50 Aplikasi disemprot kedauan secara merata dengan stelan Kimia dengan PestisidaBahan kimia yang saya rekomendasikan adalah campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit dengan perbandingan bahan 11 .Jika tanaman cabai sudah terlanjur terserangan dan pertumbuhannya terlihat tidak normal maka setelah serangga dikontrol dengan pestisida maka dilanjutkan dengan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3, Atonik, atau pupuk informasi tentang cara mencegah dan mengatasi daun cabai keriting semoga dapat membantu mengatasi masalah pada tanaman cabai anda.
Hamathrips (kutu/serangga berwarna putih) merupakan carrier atau pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai. apabila tanaman telah terserang virus yang dibawa oleh hama thrips, penanggulangannya akan sulit karena tidak ada obat kimia yang dapat mengatasinya. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan memusnahkannya dengan cara dibakar
Hama thripskutu/serangga berwarna putih merupakan carrier atau pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai. apabila tanaman telah terserang virus yang dibawa oleh hama thrips,penanggulangannya akan sulit karena tidak ada obat kimia yang dapat mengatasinya. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan memusnahkannya dengan cara dibakar. pernyataan tersebut diperoleh berdasarkan. tolong ya makasih! Werengkapas (Empoasca sp) merupakan hama berukuran sangat kecil dengan gerakan sangat gesit. Pada tanaman terong, wereng kapas akan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan tanaman menjadi lemah. Kutu kebul merupakan serangga berwarna putih dengan sayap jernih dan ukuran sekitar 1-1,5 mm. Kutu kebul biasanya berkelompok di bawah permukaan
Bertani memang tidak hanya memperhatikan jenis tanaman dan menunggu hasil panen. Dalam prosesnya, banyak yang perlu kamu perhatikan, salah satunya mengenai hama yang sering menjangkiti tanaman pada lahan kamu. Meski sudah dirawat sedemikian rupa, hama kadang datang tiba-tiba dan membuat tanaman jadi kering dan gagal tumbuh dengan baik. Jenis-Jenis Hama Serangga 1. Thrips Hama thrips merupakan serangga dengan bentuk yang kecil, ramping, dan memiliki kulit tubuh berwarna gelap. Hama ini sering disebut sebagai lalat petir yang umumnya merusak tanaman, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Jika kamu menemukan daun pada tanamanmu layu atau berbintik-bintik, itu merupakan tanda awal tanamanmu terjangkit hama Thrips. Hama Thrips biasanya akan menyerang mulai dari sisi bawah daun dan akan terbang atau merangkak, lalu menyedot getah dari daun, batang, dan bunga. Setelah tanaman terkena hama serangga, biasanya akan muncul bintik hitam seperti pernis pada bagian tubuh tanaman. Lantas bagaimana cara membasminya? Cara membasminya Pindahkan tanaman yang terkena hama dari kelompoknya, lalu bilas daunnya untuk menggugurkan bagian yang terkena hama. Buat larutan dari insektisida organik yang dicampur dengan 1 sendok teh sabun cair dan 1 liter air. Kamu juga bisa menggunakan minyak nimba. Lalu, semprotkan pada tanaman yang terserang hama tadi. 2. Kutu Putih Kutu putih merupakan hama serangga yang berbentuk oval dan berukuran sangat kecil seperti kutu pada umumnya, sehingga sering disangka sebagai debu. Keberadaan kutu putih sangat merugikan tanaman, karena ia akan mengisap sari kehidupan dari tanaman yang kamu miliki. Kutu putih biasanya hidup berkoloni di bawah daun dan di celah antara daun dan batang atau percabangan baru pada tanaman. Nah, cara membasminya adalah dengan mencegah penyebarannya. Kamu bisa mengoleskan kapas yang sudah dicelup ke dalam alkohol pada setiap kutu putih yang terlihat di tubuh tanaman. Sebagai bentuk pencegahan, kamu bisa merawat tanaman dengan minyak nimba. Encerkan 1 sendok teh minyak nimba dengan setengah sendok teh sabun cuci piring dan 1 liter air. Oleskan ke seluruh bagian tanaman dan lakukan secara rutin. 3. Kutu Daun Tak berbeda jauh dari kutu putih, kutu daun juga punya ukuran tubuh yang kecil, kurang dari seperempat inci. Dengan tubuh yang lunak, bentuk tubuhnya menyerupai buah pir yang mempunyai kaki panjang dan antena dengan warna yang beragam, seperti cokelat, hitam, putih, jingga, atau hijau muda. Keberadaan kutu daun ini menyerang bagian tanaman baru dan memakan bagian batang, percabangan, dan kuncup yang lunak. Serangga ini mengisap getah yang berisi nutrisi dari tanaman dan meninggalkan daun yang kering, menguning, dan bunga yang gagal berkembang. Jika diperhatikan, kutu daun senang hidup berkelompok. Cara membasmi kutu daun sangat mudah, kamu bisa menyemprotkan tanaman dengan air yang alirannya deras. Atau bisa menyemprotkan campuran larutan 1 sendok makan sabun cair murni dengan 1 liter air. Dijamin, hama serangga ini akan hilang. 4. Agas Jamur Agas jamur punya bentuk seperti lalat kecil yang sering berkembang biak di tanah yang lembab. Menyerang bagian akar tanaman sejak masih jadi larva, hama yang satu ini memang sangat merugikan. Setelah menetas, agas jamur akan hinggap di pot tanaman kamu dan menghisap sari-sari makanan dari tanaman. Cara membasminya bisa dengan membiarkan tanah pada tanaman benar-benar kering dan tidak melakukan penyiraman yang berlebihan. Sebagai bentuk perawatan, encerkan hidrogen peroksida 3% dengan air, perbandingan 14 dan gunakan untuk menyiram tanaman. Adakah hama serangga lain yang kalian ketahui ? silahkan kirim kepada kami untuk dibagikan kepada masyarakat lebih luas.
Seranganpenggerek batang pada tahap awal pertumbuhan tanaman ubi jalar dapat menghambat pembentukan umbi. Penyebaran. Penggerek batang merupakan salah satu hama yang paling merusak pada tanaman ubi jalar di daerah tropis dan sub tropis Asia serta daerah Pasifik. Hama penggerek batang ubi jalar tersebar luas di Filipina, Indonesia, India, Sri
Lentil Hitam & Kacang Hijau Gejala Larva dan serangga dewasa memakan jaringan tanaman dan menghasilkan bercak-bercak perak kecil di sisi atas daun, efek yang dikenal sebagai 'silvering'. Bercak yang sama dapat muncul pada kelopak di mana pigmen telah hilang. Di bagian bawah daun, thrips dan larvanya tinggal bersama dalam kelompok di samping bintik-bintik hitam kotoran mereka. Daun tanaman yang terinfeksi berwarna kuning, layu, cacat atau mengerut. Makan selama perkembangan tunas atau bunga dapat kemudian menghasilkan bunga atau buah yang rusak, terhambat atau cacat, dan kehilangan hasil panen. Dapat juga ditemukan diApa penyebabnya? Thrips adalah serangga sepanjang 1-2 mm berwarna kuning, hitam atau berbelang. Beberapa varietas memiliki dua pasang sayap, yang lain tidak memiliki sayap sama sekali. Mereka berhibernasi dalam residu tanaman atau di tanah atau di tanaman inang alternatif. Mereka juga vektor untuk berbagai penyakit virus. Kondisi cuaca kering dan hangat mendukung pertumbuhan populasi. Kelembapan menguranginya. Pengendalian hayati Beberapa langkah pengendalian hayati telah dikembangkan untuk thrips tertentu. Tungau predator yang memakan larva atau kepompong thrips tersedia secara komersial. Terhadap varietas yang menyerang daun dan bukan bunga, cobalah minyak Mimba atau piretrin alami, terutama pada bagian bawah daun. Aplikasi spinosad umumnya lebih efektif terhadap thrips daripada bahan kimia atau formulasi biologis lainnya. Aplikasi ini bertahan selama 1 minggu atau lebih dan bergerak jarak pendek ke jaringan yang disemprotkan. Namun itu dapat menjadi racun bagi musuh alami tertentu misalnya, Tungau predator, larva lalat syrphid dan lebah. Jangan mengaplikasikan spinosad pada tanaman yang sedang berbunga. Dalam kasus serangan thrips pada bunga, beberapa tungau predator atau larva lacewing hijau dapat digunakan. Kombinasi ekstrak bawang putih dengan beberapa insektisida juga tampaknya bekerja dengan baik. Penggunaan mulsa UV yang sangat reflektif mulsa metal telah direkomendasikan. Pengendalian kimiawi Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu dengan tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Karena tingginya tingkat reproduksi dan siklus hidup mereka, thrips telah mengembangkan resistensi terhadap berbagai kelas pestisida. Insektisida kontak yang efektif termasuk fipronil 2 ml, imidacloprid 0,25 ml atau acetamiprid 0,2 g, yang dalam banyak produk dikombinasikan dengan piperonyl butoxide untuk meningkatkan efeknya. Tindakan Pencegahan Tanam varietas yang tahan hama yang tidak memerlukan aplikasi insektisida untuk thrips. Tambahkan mulsa plastik atau organik di sepanjang baris tanaman untuk mengurangi insiden dan perkembangan thrips. Hindari menanam tanaman yang rentan di sebelah area bergulma. Gunakan transplantasi bebas virus dan thrips dari rumah kaca yang mengelola thrips dan periksa transplantasi. Pantau lahan secara teratur untuk menilai kejadian penyakit atau hama dan tentukan tingkat keparahannya untuk merencanakan tindakan yang sesuai. Gunakan perangkap lengket di area yang luas untuk penangkapan massal. Hindari penanaman di dekat tanaman inang alternatif atau tanaman yang terinfeksi virus. Pangkas dengan memotong tanaman tepat di atas titik percabangan alih-alih memotong ujung batang. Rumah kaca bisa disterilkan dengan uap di sela-sela penanaman. Singkirkan dan hancurkan tanaman dan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. Irigasi tanaman dengan baik, dan hindari penggunaan pupuk nitrogen secara berlebihan.

Penyebab Thrips adalah serangga sepanjang 1-2 mm berwarna kuning, hitam atau berbelang. Beberapa varietas memiliki dua pasang sayap, yang lain tidak memiliki sayap sama sekali. Mereka berhibernasi dalam residu tanaman atau di tanah atau di tanaman inang alternatif. Mereka juga vektor untuk berbagai penyakit virus.

.. Jika terdapat bintik pada tanaman kalian jangan dibiarkan begitu ssja. Bintik putih yang seperti serat kapas putih itu ternyata adalah kumpulan hama yang biasa disebut Kutu Putih. Keberadaan hama ini merugikan, karena dapat merusak tanaman. Oleh karena itu butuh cara yang tepat untuk menanganinya. Baca Juga Cara Efektif Pengendalian Hama Lalat Buah Pada Tanaman Tomat Mengenal Hama Kutu Putih Kutu putih adalah jenis hama anggota familia serangga Coccoidea yang umum menyerang tanaman hias dan tanaman yang ada di halaman rumah. Kutu putih tidak hanya merupakan hama tanaman yang memakan getah, namun juga sebagai penular virus. Kutu putih hidup di iklim yang hangat dan lembap. Jika terlihat pada daun tanaman, biasanya mereka akan terlihat seperti gerombolan serangga kecil berwarna putih. Ketika mulai tumbuh dalam jumlah cukup banyak di area tertentu, kutu putih mengembangkan lapisan tepung putih seperti lilin yang melindungi mereka dan melindungi telur mereka. Penutup ini membuat kutu putih terlihat seperti gumpalan kapas. Baca Juga Mengenal Hama Thrips Dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Cabai Gejala Hama Kutu Putih Kutu putih dapat bereproduksi dengan cepat, dan menghasilkan kerusakan yang signifikan pada tanaman. Pada tanaman yang terserang kutu putih akan terlihat cacat dan lemah. Gejalanya yaitu daun tanaman akan menguning dan rontoknya bunga. Hama Kutu putih dapat ditemukan di bagian mana pun dari tanaman, tetapi lebih menyukai pertumbuhan baru yang lembut dan berkembang biak di area yang tersembunyi. Kalian dapat mencari kutu putih di sekitar batang, di bawah daun, kulit kayu, kuncup bunga, atau bagian tanaman lain yang kurang terbuka. Cara Pengendalian Hama Kutu Putih Cara menghilangkan hama kutu putih pada tanaman memang tidak boleh sembarangan. Jika penanganannya tidak tepat, hal itu bisa saja memengaruhi kondisi tanaman. Kutu putih sendiri merupakan hama yang tidak hanya memakan getah pada tanaman, tetapi juga membuat tangan Anda jadi gatal-gatal apabila tak sengaja menyentuhnya. Jika tanaman kalian diserang oleh hama kutu putih, ada beberapa cara membasminya yang akan dibahas di bawah ini. 1. Membasmi Sarang Semut Cara yang pertama ialah kalian bisa membasmi sarang semut yang berada disekitar tanaman. Hal ini karena apabila semut hadir di sekitar tanaman yang terdapat hama kutu putih, justru akan mencegah predator alami yang bisa membasmi kutu putih tersebut. Semut bisa menarik kutu putih untuk datang dan membawa hama tersebut ke tanaman lain sehingga hama akan semakin menyebar di tumbuhan lainnya. 2. Mencabut Daun Tanaman Jika hama kutu putih sudah menyerang daun tanaman, sebaiknya segera mencabut daun tersebut agar hama menyebar ke daun tanaman lainnya. Kalian dapat menemui telur kutu putih yang terlihat sangat jelas di bagian bawah daun. Daun yang terkena hama akan berubah warna menjadi kuning dan terlihat sangat rusak bahkan penuh dengan zat lengket. Untuk itu, segera jauhkan tanaman yang sudah terjangkit hama dari tanaman yang sehat. 3. Menyemprotkan Minyak Nimba Minyak nimba adalah minyak yang diproses dari biji pohon mimba atau Azadirachta indica. Minyak ini sudah biasa digunakan untuk menghilangkan serta mencegah adanya kutu putih pada tanaman. Kandungan didalamnya juga memiliki efek residu yang berfungsi sebagai pengusir kutu putih agar tidak kembali lagi. Cara pembuatan ekstrak minyak nimba yaitu dengan bahan-bahan seperti 1 sendok teh minyak nimba 1 sendok teh sabun cair 1 liter air hangat Campurkan semua bahan tersebut menjadi satu, kemudian tuang dalam botol semprot. Pengaplikasianya dapa disemprotkan secara langsung pada daun tanaman. 4. Menyemprotkan Bahan Alami Bahan alami yang berada didapur ternyata juga efektif membasmi hama kutu putih pada tanaman. Cara pembuatan larutan alami ini yaitu Blender 1 buah bawang putih, 1 buah bawang bombay, dan 1 sendok teh cabe rawit Campurkan bahan tersebut dalam 1 liter air dan diamkan selama 1 jam. Setelah itu, saring dengan kain tipis Tambahkan 1 sendok makan sabun cair, dan kocok hingga tercampur merata. Kalian dapat menyemprotkan pada bagian tanaman yang terdapat hama kuti putih. Lakukan pengecekan secara rutin untuk melihat hasilnya. 5. Memelihara Predator Alami Memelihara predator alami merupakan cara yang paling mudah dan cukup efektif untuk membasmi kutu putih pada tanaman. Serangga yang memakan kutu putih dapat berfungsi sebagai 'penjaga' kebun. Kepik, serangga bajak laut, dan lainnya, bermanfaat untuk perlindungan terhadap kutu putih.

Seranggaskala berukuran kecil dan hidup di bagian batang dan sendi daun. 4. Tomat. Tomat merupakan tanaman yang rentan terhadap hama dan penyakit, terutama ketika musim penghujan. Beberapa hama tanaman tomat adalah golongan kutu, lalat, ulat dan thrips. Kutu kebul (Bemisicia tabacci) adalah hama yang menyerang tomat dengan menghisap cairan

Bertani memang tidak hanya memperhatikan jenis tanaman dan menunggu hasil panen. Dalam prosesnya, banyak yang perlu kamu perhatikan, salah satunya mengenai hama yang sering menjangkiti tanaman pada lahan kamu. Meski sudah dirawat sedemikian rupa, hama kadang datang tiba-tiba dan membuat tanaman jadi kering dan gagal tumbuh dengan baik. Hama tanaman memang tidak terduga dan bisa menyerang kapan saja. Jenisnya pun bermacam-macam. Namun, kali ini CROWDE ingin membahas 4 binatang yang sering menjadi hama tanaman dan membuat para petani kerepotan membasminya. Yuk, simak! Jenis-Jenis Hama Serangga 1. Thrips Hama thrips merupakan serangga dengan bentuk yang kecil, ramping, dan memiliki kulit tubuh berwarna gelap. Hama ini sering disebut sebagai lalat petir yang umumnya merusak tanaman, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Jika kamu menemukan daun pada tanamanmu layu atau berbintik-bintik, itu merupakan tanda awal tanamanmu terjangkit hama Thrips. Hama Thrips biasanya akan menyerang mulai dari sisi bawah daun dan akan terbang atau merangkak, lalu menyedot getah dari daun, batang, dan bunga. Setelah tanaman terkena hama serangga, biasanya akan muncul bintik hitam seperti pernis pada bagian tubuh tanaman. Lantas bagaimana cara membasminya? Cara membasminya Pindahkan tanaman yang terkena hama dari kelompoknya, lalu bilas daunnya untuk menggugurkan bagian yang terkena hama. Buat larutan dari insektisida organik yang dicampur dengan 1 sendok teh sabun cair dan 1 liter air. Kamu juga bisa menggunakan minyak nimba. Lalu, semprotkan pada tanaman yang terserang hama tadi. 2. Kutu Putih Kutu putih merupakan hama serangga yang berbentuk oval dan berukuran sangat kecil seperti kutu pada umumnya, sehingga sering disangka sebagai debu. Keberadaan kutu putih sangat merugikan tanaman, karena ia akan mengisap sari kehidupan dari tanaman yang kamu miliki. Kutu putih biasanya hidup berkoloni di bawah daun dan di celah antara daun dan batang atau percabangan baru pada tanaman. Nah, cara membasminya adalah dengan mencegah penyebarannya. Kamu bisa mengoleskan kapas yang sudah dicelup ke dalam alkohol pada setiap kutu putih yang terlihat di tubuh tanaman. Sebagai bentuk pencegahan, kamu bisa merawat tanaman dengan minyak nimba. Encerkan 1 sendok teh minyak nimba dengan setengah sendok teh sabun cuci piring dan 1 liter air. Oleskan ke seluruh bagian tanaman dan lakukan secara rutin. Baca juga Pestisida Adalah Obat Tanaman. Cek 3 Cara Tepat Memilihnya, yuk! 3. Kutu Daun Tak berbeda jauh dari kutu putih, kutu daun juga punya ukuran tubuh yang kecil, kurang dari seperempat inci. Dengan tubuh yang lunak, bentuk tubuhnya menyerupai buah pir yang mempunyai kaki panjang dan antena dengan warna yang beragam, seperti cokelat, hitam, putih, jingga, atau hijau muda. Keberadaan kutu daun ini menyerang bagian tanaman baru dan memakan bagian batang, percabangan, dan kuncup yang lunak. Serangga ini mengisap getah yang berisi nutrisi dari tanaman dan meninggalkan daun yang kering, menguning, dan bunga yang gagal berkembang. Jika diperhatikan, kutu daun senang hidup berkelompok. Cara membasmi kutu daun sangat mudah, kamu bisa menyemprotkan tanaman dengan air yang alirannya deras. Atau bisa menyemprotkan campuran larutan 1 sendok makan sabun cair murni dengan 1 liter air. Dijamin, hama serangga ini akan hilang. 4. Agas Jamur Agas jamur punya bentuk seperti lalat kecil yang sering berkembang biak di tanah yang lembab. Menyerang bagian akar tanaman sejak masih jadi larva, hama yang satu ini memang sangat merugikan. Setelah menetas, agas jamur akan hinggap di pot tanaman kamu dan menghisap sari-sari makanan dari tanaman. Cara membasminya bisa dengan membiarkan tanah pada tanaman benar-benar kering dan tidak melakukan penyiraman yang berlebihan. Sebagai bentuk perawatan, encerkan hidrogen peroksida 3% dengan air, perbandingan 14 dan gunakan untuk menyiram tanaman. Jenis-jenis hama serangga memang ada banyak, namun keempat inilah yang sering ditemukan di lahan pertanian. Setelah mengenali 4 jenis hama serangga dan cara membasminya, kamu bisa mulai memperhatikan dan merawat tanaman kamu agar tetap sehat dan bisa menghasilkan panen dengan kualitas bagus. Yuk belajar bertani bersama CROWDE!
.
  • qhfulaw6jm.pages.dev/149
  • qhfulaw6jm.pages.dev/891
  • qhfulaw6jm.pages.dev/479
  • qhfulaw6jm.pages.dev/63
  • qhfulaw6jm.pages.dev/860
  • qhfulaw6jm.pages.dev/729
  • qhfulaw6jm.pages.dev/801
  • qhfulaw6jm.pages.dev/546
  • qhfulaw6jm.pages.dev/840
  • qhfulaw6jm.pages.dev/811
  • qhfulaw6jm.pages.dev/513
  • qhfulaw6jm.pages.dev/58
  • qhfulaw6jm.pages.dev/698
  • qhfulaw6jm.pages.dev/418
  • qhfulaw6jm.pages.dev/938
  • hama thrips kutu serangga berwarna putih merupakan carrier